Institut Teknologi Kalimantan Tahun Ini Mulai Dibangun
Balikpapan - Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mematangkan rencana pembangunan Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Kampus yang siap dibangun di Balikpapan ini rencananya akan membebaskan lahan seluas 300 hektar. Sampai akhir tahun 2011, pemerintah daerah telah membebaskan 60 hektar, sisanya segera dibebaskan sebelum pembangunan dimulai.
Di hadapan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek, dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Djoko Santoso, Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi menjelaskan, lokasi yang dipilih untuk pembangunan kampus sangat strategis. “Dekat dengan freeway Balikpapan-Samarinda, hutan lindung, dan kebun raya Balikpapan,” ujarnya akhir pekan lalu di Balikpapan.Untuk pembangunan ITK, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp55 miliar, termasuk pembebasan lahan. Dirjen Djoko meminta agar segera ada kesepakatan secara hukum dalam pembebasan lahan, agar proses perencanaan selanjutnya bisa terlaksana.
Saat ditanya kenapa harus 300 hektar, Menteri Nuh menjelaskan, berdasarkan model yang sudah ada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember misalnya, saat dibangun mengambil lahan seluas 180 hektar. Dan saat ini lahan tersebut hampir habis untuk menampung 20 ribu mahasiswa. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan lahan yang luasnya hampir dua kali lipat ITS untuk pembangunan jangka panjang.
"Intinya, harus lebih baik dari Institut Teknologi Bandung dan ITS. Kami harapkan bertahap, akhir 2013 atau awal 2014 sudah bisa diresmikan Presiden," ujar Menteri Nuh seusai meresmikan Politeknik Negeri Balikpapan, Jumat (6/01).
Gubernur Awang menyampaikan, pembangunan ITK disesuaikan dengan kebutuhan provinsinya. Kalimantan Timur disiapkan menjadi lumbung energi dan pangan. ITK akan memiliki lima fakultas dan 26 program studi. "Diharapkan politeknik dan ITK dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia Kaltim," katanya.Selain ITK, pemerintah juga akan membangun Institut Seni dan Budaya indonesia (ISBI) di Kutai Kartanegara pada 2012. Untuk itu, Institut Seni Jogja dan Institut Kesenian Jakarta akan menjadi pendamping pembangunan fisik dan sumber daya manusianya. (Aline)
sumber